Jumat, 04 November 2016

Bersandar di Batu Karang

Raja Ampat/Arnee
Menulis katanya adalah sebuah perjalanan dan sekarang  malah bersandar di sebuah batu karang tanpa memedulikan perjalanan masih panjang di depan

Memilih berhenti (entah sesaat) karena tak tahan dengan pemandangan, hanya sesekali melihat  matahari jingga di ujung cakrawala...
selebihnya..badai

Bertahan dengan berhenti dan bersandar mungkin jalan  terbaik (untuk sesaat)
tapi sampai kapan tubuh  terus bersandar...

Membuat tangan dan kaki  kelu untuk sekadar bergerak menggores dan memaknai kata
entah...

Suatu ketika nama Natalie Goldberg muncul di depan mata "Writing Down the Bones".

Di batu karang ini... mencoba mencari keheningan
mengalirkannya dalam kata untuk menciptakan makna...mengikatnya dan mengabadikannya

Menjadi diri..pribadi
Seperti sungai jernih mengalir lepas diantara riak hingga bermuara ke danau tenang untuk sekadar diam.

Tapi dalam diam itu tanpa disadari ada sebuah sisi dalam diri yang seringkali tak pernah ditemukan

And Natalie said :
If everything sat down, u expected sumthing gr8
writing would always be a gr8 disappointment...

In writing, when u're trully on, there's no writer, no pen, no thoughts. Only writing does writing-everything else is gone...

We must continued to open and trust in our own voice n process...

Let ur whole touch the river u writing about, so if u call it yellow or stupid or slow, all of u is feeling it.
There should be no separate u when u're deeply engaged...